PLASTIK
Oleh : Choirul Anam
Pada zaman sekarang
plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan plastik sekarang telah
banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu, kayu, rotan
dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan berumah tangga
kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat dari
plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan
lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara
barang-barang dari plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring,
sendok,gelas, laptop, kipas angin,baskom dan masih banyak yang lainnya.
Plastik lebih dipilih
sebagai bahan dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia dari pada
bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu
harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa
terjadi. Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah
apakah plastik dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa
terjadi?Lalu bagaimana kita dapat meminimalisir hal itu?.dari pertanyaan itu
kita akan melakukan kajian dari beberapa sumber untuk mencari jawaban dari
beberapa pertanyaan itu.
Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam plastik dan untuk mengetahui
bahaya plastik bagi kesehatan serta mengetahui cara mengurangi bahaya plastik,
maka disusunlah makalah ini.
BAB I
APAKAH SEBENARNYA PLASTIK ITU ?
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun
1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan
material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai
60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara
di India hanya
2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup
produk polimerisasi sintetik
atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan
performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik.
Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini
berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki propertikeplastikan. Plastik
didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi
panas, keras, “reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan
adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik
digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat dikategorisasikan
dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya
(vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi
lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu
sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”.
Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen,
nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial
juga berdasar silikon).
Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan
unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler
berlainan “bergantung” dari tulang-belakang (biasanya “digantung” sebagai
bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk
rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik
menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer
tersebut.
BAB II
JENIS-JENIS PLASTIK
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
SIFAT FISIKANYA
·
Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan
proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS,
polikarbonat (PC)
· Termoset. Merupakan jenis
plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan
menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin
melamin, urea-formaldehida
KINERJA DAN PENGGUNAANYA
·
Plastik komoditas
Sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya: PE, PS,
ABS, PMMA, SAN. Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol
minuman
·
Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C. Sifat mekanik
bagus. Contohnya: PA, POM, PC, PBT. Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
·
Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 °C. Sifat mekanik sangat bagus
(kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²). Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR. Aplikasi:
komponen pesawat
BERDASARKAN JUMLAH RANTAI KARBONNYA
·
1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
·
5 ~ 11 Cair (bensin)
·
9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
·
16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi
(oli, gemuk)
·
25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
·
1000 ~ 3000 Plastik (polistiren,
polietilen, dll)
BERDASARKAN SUMBERNYA
·
Polimer alami : kayu, kulit
binatang, kapas, karet alam, rambut
·
Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren.
Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis. Polimer
alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
BAB III
ARTI SIMBOL-SIMBOL PADA KEMASAN PLASTIK
Di setiap kemasan
plastik yang sering kita jumpai ada bermacam – macam jenis plastik pasti
terdapat berupa simbol / kode yang perlu kita ketahui sebelumnya untuk
digunakan kembali. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada
tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan
sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Secara umum simbol / kode pengenal plastik tersebut seperti:
1.
Berada atau terletak di bagian bawah
2.
Berbentuk segitiga
3.
Di dalam segitiga tersebut terdapat
angka
4.
Serta nama jenis plastik di bawah
segitiga
5.
Simbol / kode ini timbul dipermukaan
plastic
Lalu kode ini terdiri dari 7 jenis yang masing – masingnya tentu
memiliki jenis plastik yang berbeda – beda untuk digunakan. Berikut adalah
contoh dan jenis kode plastik:
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
Pada PET atau PETE ( Polyethylene Etilen Terephalate ) biasanya logo ini tertera dengan angka 1 seperti pada
gambar di atas. kode ini di pakai untuk botol plastik berwarna jernih atau
transparan atau tembus pandang. contohnya botol air menral, botol jus dan
hampir semua botol minuman lainya yang berwarna transparant. pada kemasan dengan kode ini lebih baik
di pakai Hanya sekali saja, karena bila
terlalu sering di pakai terlebih di gunakan untuk menyimpan air hangat atau
panas dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan
kangker.
Bahan PETE ini cukup berbahaya bagi pekerja yang
berhubungan dengan pengolahan daur ulang botol PETE. karena pembuatan PETE
menggunakan senyawa antimoni trioksida, senyawa ini bisa masuk kedalam tubuh
melalui sistim pernapasan atau dengan menghirup udara. seringnya menghirup senyawa
ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. sedangkan bagi
wanita, senyawa ini akan meningkatkan masalah mensturasi dan ke guguran.
apabila melahirkan anak, kemungkinan besar anak tersebut akan mengalami
keterlambatan pertumbuhan hingga usia 12 bulan.
Biasa dipakai untuk
botol plastik transparan / tembus pandang seperti botol air mineral dan hampir
semua botol minuman lainnya. Botol ini direkomendasikan HANYA SEKALI
PAKAI. Bila terlalu sering diisi ulang, apalagi digunakan untuk menyimpan
air hangat / panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan
meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam
jangka panjang.
2. HDPE (High Density Polythylene)
Pada
kemasan berkode 2 dengan nama HDPE ini Biasanya dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan
lebih tahan lama terhadap suhu tinggi.
HDPE Merupakan salah
satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah
reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang
dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya sekali
pakai pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat di daur ulang kembali ke untuk
bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dll.
Biasa dipakai untuk
kemasan susu, jus, tas belanja (kantong kresek). HDPE memiliki sifat bahan yang
lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, dan merupakan
salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk
mencegah reaksi kimia. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk SEKALI
PEMAKAIAN karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat
seiringnya waktu.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis
(terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, tulisan V itu berarti
PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini
berpotensi sangat berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan karena Bahan ini
mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar atau terkena suhu
panas. PVC tidak boleh digunakan dalam menyiapkan makanan atau kemasan
makanan.
Jenis plastik ini
termasuk yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini biasa digunakan untuk
perangkat hardware, mainan anak-anak, kemasan farmasi, minyak sayur, dan
kebersihan lainnya. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan
V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang
misalnya).
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE
(low density polyethylene) yaitu
plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasanya dipakai
untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel,
dll.
Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah
kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat
sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong
baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan
fleksibelitas tapi kuat.
Barang
berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan
karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan
ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkanPlastik ber-tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa
dipakai untuk tempat plastik sampah, tempat penyimpanan makanan, dan
botol-botol yang lembek.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celsius, sangat resisten terhadap senyawa
kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan
fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi
kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk
tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas
dengan bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
Karakteristik pada kode ini adalah biasa botol
transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis
PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti
tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk
menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi
garpu, sapu, nampan, dll.
Karakteristik adalah
transparan yang tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan dengan daya
tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap
suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene)
ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan
minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan yang terpenting botol
minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan
plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. : thumbup : (jenis ini sangat dianjurkan bila untuk mengisi air kemasan ulang).
6. PS (Polystyrene)
PS (polystyrene)
ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon seorang apoteker dari Jerman dengan
secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam,
tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan
polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus
dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon
estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan
dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur
ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat
dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada
kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir
dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api
berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER atau biasanya polycarbonate
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
- SAN – styrene acrylonitrile,
- ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
- PC – polycarbonate,
- Nylon.
Plastik ini dapat
ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan
plastik kemasan.
SAN dan ABS; memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan
suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan
mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7
yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk
digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Khusus
plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya
secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara
utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan
plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7
(kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik pada
kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di
mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman
adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7
(PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau
ABS)
3. Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri
makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita
sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas
lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna
hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat
radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel
tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Makanya mulai
sekarang sebisa mungkin hindari membungkus makanan dengan tas kresek ya!
Terutama makanan yang masih panas.
BAB IV
BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK
Plastik Pembungkus Makanan Sebabkan Kanker
Kapanlagi.com –
Masyarakat diimbau waspada dalam menggunakan plastik untuk membungkus makanan
cairan yang panas karena unsur yang dikandung plastik itu berbahaya bagi tubuh.
Peneliti dari Universitas Negeri Medan, M Yusuf Hasibuan kepada ANTARA di
Medan, Minggu (9/8), mengatakan, kemasan plastik yang sering digunakan pedagang
membungkus dagangannya dapat menyebabkan kanker.
Setelah diteliti,
ternyata plastik tersebut mengandung Pemlastis Dioktilfalat (DOP) yang
diketahui dari sifat toksisitas plastik berdasarkan uji karsinogenik. Selain
itu, DOP juga berasal dari minyak bumi yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia
dan dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis, katanya.
Berdasarkan uji
kontaminasi DOP diketahui pada media oli (minyak mineral) sebesar 4,0670% dan
kontaminasi pada media air sebesar 0,0939. Pemlastis DOP yang dipanaskan pada
media minyak dapat menyebabkan kontaminasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pemanasan, karena kontaminasi DOP setelah pemanasan mencapai 4,5893%.
Maka, bila mie atau pun
sejenisnya yang disajikan secara panas dan dibungkus dengan kemasan plastik
sangat berbahaya bagi kesehatan, karena mengandung super toksit (sangat
beracun). “Semakin panas air tersebut di dalam plastik, maka semakin bahaya,
karena tingkat kontaminasi akan semakin tinggi,” ujarnya.
Bila ingin menikmati
bakso, misalnya, masyarakat disarankan untuk makan di tempat tersebut sehingga
tidak perlu dibungkus. Jika hendak dibungkus, lanjutnya, gunakanlah kemasan
yang aman, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
kesehatan tubuh.
Pedagang bakso di Pusat
Pasar Medan, Erwin mengatakan, selama ini bila ada yang membeli bakso untuk
dibawa pulang, sesekali memang dibungkus dengan kemasan plastik. Ia mengaku,
belum mengetahui perihal bahaya yang terkandung di dalam plastik tersebut bila
digunakan sebagai pembungkus bakso dalam keadaan panas.
Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan
NETIZEN–Salah satu
faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah
sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit
dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah
bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan
adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
·
Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja
yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup?
Dibutuhkan waktu 1000
tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai
dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai,
partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika
dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai
di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia.
Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati,
gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga
penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga
mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan,
500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi
setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah
plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda?
Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di
seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik
setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!). Lebih dari 17
milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh
dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya
supermarket di kota-kota besar.
·
Sampah plastik dapat menyebabkan
perubahan iklim?
Sejak proses produksi
hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke
atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat
energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik
mengeluarkan gas rumah kaca.
·
Lantas, apa solusinya mengatasi sampah
kantong plastik?
Berbagai upaya menekan
penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya
dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global.
Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan
hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan
menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan
secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
·
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan
kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika
hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang
rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi
supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan
kantong plastik. Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati
Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah
menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan
belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil
terbaik.
Terlepas dari usaha dan
upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali
kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan
berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan. Saat berbagai
Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik,
seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan
kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik
diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia,
Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan
Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your
Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National
Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan
rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah
disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di
Departement Store. Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong
plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana
dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan
tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka
terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong
plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak
sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik,
seperti yang dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun
komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara
berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti
Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh
“happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah
budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing.
Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong
plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela
acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan
ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan
lingkungan di masa mendatang.
KEMASAN PLASTIK TIDAK SELALU AMAN
Jakarta (ANTARA News) –
Kantung dan kemasan plastik memang murah, praktis, dan mudah didapat. Sayangnya
jenis pengemas ini tidak selalu aman bagi kesehatan.Selasa (14/7 ) lalu, Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperingatkan publik supaya berhati-hati
dalam menggunakan kemasan plastik untuk makanan.
Menurut Kepala BPOM
Husniah Rubiana Thamrin Akib, beberapa jenis kemasan plastik berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya kantung plastik “kresek”
berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida
(PVC). Ia mengatakan, kantung plastik “kresek” dibuat dari plastik bekas yang
riwayat penggunaannya tidak jelas melalui proses daur ulang yang tidak terjamin
kebersihannya.
Husniah menambahkan,
proses daur ulang dalam pembuatan plastik “kresek” juga menggunakan bahan kimia
tertentu. Kemasan plastik berbahan PVC pun tidak sepenuhnya aman. Monomer vinil
klorida pada PVC dapat terlepas ke dalam makanan bila berinteraksi dengan bahan
yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.
Pembuatan kemasan
plastik PVC, kata dia, kadang juga menggunakan penstabil berupa timbal (Pb),
kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan serta senyawa ester
ptalat dan ester adipat untuk melenturkan. Bahan-bahan tambahan itu bisa terlepas
dan bercampur dengan makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan. “Pb
merupakan racun bagi ginjal, Cd racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa
ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin,” katanya.
Direktur Bidang
Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea mengatakan, pihaknya
telah melakukan pengujian terhadap 11 sampel kemasan plastik berbahan PVC dan
menemukan satu diantaranya tidak memenuhi syarat karena residu timbalnya
melebihi ambang batas maksimal.
Lebih lanjut Husniah
menjelaskan bahwa kemasan makanan “styrofoam”–merek dagang pabrik Dow Chemicals
untuk produk berbahan dasar “expandable polystyrene” atau “foamed polystyrene”–
juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer
styrene yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan makanan
yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol dalam keadaan panas. Ia
mengatakan, untuk memastikan keamanan produk kemasan makanan berbahan plastik
BPOM melakukan sampling dan pengujian terhadap 17 jenis kemasan “styrofoam”.
Hasil pengujian
menunjukkan bahwa semua kemasan plastik “styrofoam” aman digunakan karena
residu monomer stirene-nya hanya berkisar antara 10-30 bagian per juta. Lebih
lanjut dia menjelaskan bahwa kemasan plastik yang paling banyak dan paling aman
digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan polyprophylene (PP).
BAB V
CARA MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK
Berikut adalah tips-tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi
penggunaan plastik :
·
Mengisi kembali botol minuman bekas
dengan air matang dari rumah jika berpergian. Atau anda dapat menggunakan
travel mug anda saat kekantor, kampus atau sekolah. Sehingga anda tidak perlu
membeli minuman dalam kemasan. Selain lebih gaya, travel mug anda dapat
mempertahankan hangatnya minuman dimanapun anda berada. Misalnya, isilah dengan
kopi panas, susu coklat hangat, teh dan lain sebagainya. Pasti lebih nikmat dan
andapun dapat bias mengurangi jumlah sampah khususnya sampah minuman kemasan.
·
Membawa sendiri tas plastik dari rumah
dalam jumlah besar atau seperlunya dan memadai bila merencanakan untuk
berbelanja. Atau anda dapat sediakan tas khusus belanja sehingga tidak perlu
lagi menggunakan tas plastic dari toko atau supermarket. Kalaupun harus
menggunakan tas plastik, simpanlah plastik bag tersebut dengan rapi agar bias
digunakan lain waktu. Hal ini dapat dapat mengurangi jumlah konsumsi sampah
plastik.
·
Mengumpulkan dan memberikan sampah
plastik kepada pemulung, tidak membuang dan membakarnya, karena pembakaran
platik dapat menimbulkan pencemaran udara dan meracuni tanah.
·
Memanfaatkan ulang botol/wadah platik
untuk pot tumbuhan atau bentuk pekerjaan tangan yang lain.
1. Tidak menggunakan kemasan apapun
berbahan dasar plastik untuk membawa atau membungkus nasi atau makanan lain.
Gunakan daun pisang atau rantang.
2. Tidak membuang sampah (terutama sampah
plastik) di sembarang tempat, melainkan membuangnya ditempat yang telah
disediakan bagi sampak plastik. Sekarang sudah muncul beberapa tempat sampah
khusus plastik. Buanglah pada tempat sampah ini. Karena sampah plastik ini
nantinya akan di daur ulang.